Dengan perkembangan teknologi percetakan yang berkelanjutan, tinta UV, sebagai jenis bahan cetak baru, telah banyak diterapkan di berbagai bidang percetakan. Tinta UV terutama dibagi menjadi tinta UV berbasis air dan tinta UV berbasis minyak berdasarkan komponen pelarut yang berbeda. Meskipun prinsip pengeringan fotonya serupa, karena matriks pelarut yang berbeda, terdapat perbedaan signifikan dalam kinerja, bidang aplikasi, dan karakteristik lingkungan antara keduanya.
1. Tinta UV Berbasis Air
Tinta UV berbasis air adalah jenis tinta yang dapat dikeringkan dengan cahaya yang menggunakan air sebagai pelarut. Fitur utamanya adalah setelah terpapar sinar ultraviolet, fotoinisiator dalam tinta diaktifkan, memicu reaksi polimerisasi, yang menyebabkan tinta mengeras dengan cepat. Karena bahan dasarnya terutama air, tinta UV berbasis air biasanya mengandung lebih sedikit senyawa organik volatil (VOC), sehingga memiliki kinerja lingkungan yang lebih baik. Ia memiliki bau yang lebih rendah dan polusi yang lebih rendah terhadap lingkungan.
Fitur utama:
Emisi VOC rendah: Tinta UV berbasis air memiliki kandungan air yang tinggi dan lebih sedikit penguapan pelarut, menghasilkan emisi VOC yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tinta berbasis minyak, memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan.
Keamanan: Karena komposisi kimia tinta berbasis air tidak mengandung pelarut berbahaya atau bahan kimia organik, ia memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan memiliki dampak yang relatif kecil pada operator dan lingkungan.
Ruang lingkup aplikasi: Tinta UV berbasis air terutama digunakan untuk mencetak pada kertas, plastik, film, dan bahan lainnya. Ini sangat cocok untuk pasar dan produk dengan persyaratan perlindungan lingkungan yang tinggi.
Kecepatan pengeringan: Kecepatan pengeringan tinta UV berbasis air biasanya cukup cepat. Setelah terpapar sinar ultraviolet, ia dapat langsung dikeringkan, sehingga meningkatkan efisiensi produksi.
Kekurangan:
Daya tahan dan daya rekat tinta UV berbasis air biasanya tidak sebaik tinta UV berbasis minyak. Terutama saat berurusan dengan bahan dengan permukaan yang halus, mungkin ada kasus pengelupasan atau daya rekat yang buruk.
Daya rekat pada bahan dengan energi permukaan rendah buruk, dan perawatan permukaan tambahan mungkin diperlukan.
II. Tinta UV Berminyak
Tinta UV berbasis minyak adalah jenis tinta yang dapat dikeringkan dengan cahaya yang menggunakan minyak sebagai pelarut. Dibandingkan dengan tinta berbasis air, tinta berbasis minyak memiliki daya rekat dan daya tahan yang lebih kuat, dan dapat diterapkan pada berbagai bahan cetak, termasuk plastik, logam, kaca, dan permukaan lainnya. Komponen utama tinta UV berbasis minyak terdiri dari ester akrilik, fotoinisiator, pigmen, dan zat kimia lainnya. Di bawah penyinaran sinar ultraviolet, tinta berbasis minyak akan mengeras dengan cepat.
Fitur utama:
Daya rekat dan daya tahan yang sangat baik: Tinta UV berbasis minyak memiliki daya rekat yang kuat dan dapat beradaptasi dengan berbagai substrat. Ia bekerja sangat baik pada bahan dengan energi permukaan yang halus atau rendah.
Ketahanan aus yang lebih baik: Karena sifat kuat dari komponen berminyak dalam tinta berbasis minyak, lapisan cetak yang dikeringkan biasanya menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap goresan, korosi, dll.
Bidang yang banyak diterapkan: Tinta UV berbasis minyak cocok untuk mencetak pada bahan non-absorben seperti plastik, logam, dan kaca. Ini adalah tinta pilihan untuk beberapa industri tertentu (seperti pengemasan, komponen elektronik, suku cadang otomotif, dll.).
Stabilitas penyimpanan jangka panjang: Tinta berbasis minyak relatif stabil selama penyimpanan dan memiliki umur simpan yang lebih lama.
Kekurangan:
Emisi VOC tinggi: Komponen pelarut dalam tinta UV berbasis minyak akan melepaskan senyawa organik volatil (VOC), yang dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan. Terutama selama proses penggunaan dan pengeringan, langkah-langkah ventilasi yang lebih kuat mungkin diperlukan.
Bau yang kuat: Tinta berbasis minyak melepaskan bau tertentu selama proses pengeringan, yang dapat memengaruhi lingkungan kerja bengkel percetakan.
Kecepatan pengeringan lebih lambat: Dibandingkan dengan tinta UV berbasis air, tinta berbasis minyak mungkin memiliki kecepatan pengeringan yang sedikit lebih lambat, terutama di lingkungan bersuhu rendah atau kelembaban rendah.
Tinta UV berbasis air dan berbasis minyak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinta UV berbasis air, dengan emisi VOC yang lebih rendah dan karakteristik ramah lingkungan, cocok untuk industri dengan persyaratan perlindungan lingkungan yang tinggi, seperti pengemasan makanan dan percetakan lingkungan. Sementara tinta UV berbasis minyak, dengan daya rekat dan daya tahan yang kuat, memiliki keunggulan yang tak tergantikan di bidang yang membutuhkan ketahanan aus yang tinggi dan daya rekat yang kuat, seperti komponen elektronik dan suku cadang otomotif. Saat memilih tinta UV, banyak faktor seperti persyaratan aplikasi tertentu, jenis bahan, dan persyaratan perlindungan lingkungan perlu dipertimbangkan secara komprehensif.

